Mahasiswa PSPF 2021 Membuat dan Menguji Alat Pendeteksi Polusi di Bandar Lampung

Pada perkuliahan mata kuliah “Fisika Lingkungan” yang diampu oleh Dr. Fatkhur Rohman, S.Pd., M.Si dan Dr. I Wayan Distrik, M.Si., mahasiswa membuat dan menguji alat pendeteksi polusi berbasis arduino di Bandar Lampung. Mahasiswa telah dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok menguji di Bundaran Hajimena dan Bundaran Universitas Lampung. Pengujian dilakukan dengan total 2 hari pada 3 waktu yang berbeda yaitu pagi hari, siang hari, dan sore hari. Berikut hasil dari mahasiswa per kelompok:

1. Pendeteksi Asap

Alat ini dibuat oleh Nabila Febrina Yunaedi (2113022053), Wulan Syah Hidayatullah (2113022055), Anastasia Sekar Indah Cahyani (2113022067), dan Yiksi Hilmalia (2113022071). Pembuatan alat menggunakan Arduino UNO, sensor MQ-2, LCD I2C, breadboard, dan kabel jumper. Alat diprogram dengan software Arduino IDE. Ketika sensor MQ-2 mendeteksi adanya polutan asap, maka akan tampil pada layar LCD dengan satuan ppm, jika pada ambang normal maka yang ditampilkan adalah “No Smoke”, jika melebihi 100 ppm maka akan muncul “Smoke Detected”. Setelah dilakukan pengujian, terdeteksi polutan asap paling tinggi terjadi di Bundaran Hajimena pada siang hari dengan nilai 103 ppm. 

2. Pendeteksi Karbon Dioksida 

Alat ini dibuat oleh Ni Komang Satyawati (2113022005), Nia Nurma Yunita (2113022027), Septina Amelia (21113022033), dan Mita Ardila (2113022072). Alat ini dirancang dan direalisasikan menggunakan arduino nano, sensor MQ-135, LCD, buzzer, breadboard, dan kabel jumper. Alat diprogram menggunakan softtware arduino IDE dan menggunakan fitur serial plotter yang menghasilkan grafik tingkat polusi udara. Ketika sensor mendeteksi adanya gas karbon dioksida, maka akan tampil pada layar LCD dengan satuan ppm dan pada software arduino IDE akan tampil grafik perubahan kualitas udara sesuai dengan angka pada LCD. Jika udara melebihi ambang batas, maka buzzer akan hidup dengan mengeluarkan suara. Setelah dilakukan pengujian bahwa tingkat polusi udara sangat dipengaruhi oleh volume kendaraan, dengan tingkat tertinggi pada pagi hari dan sore hari.

3. Pendeteksi Karbon Monoksida

Alat ini dibuat oleh Dhiya Rihadhatul Aisy (2113022007), Fadhilah Oktaviyanti (2113022025), dan Tamara Januardina Manik (2113022065). Alat dirancang menggunakan Arduino UNO, sensor MQ-7, buzzer, LCD I2C, dan kabel jumper. Alat diprogram menggunakan software Arduino IDE dan menggunakan serial plotter, ketika sensor mendeteksi adanya gas karbon monoksida, maka akan tampil pada layar LCD dengan satuan ppm dan pada software arduino IDE akan tampil grafik perubahan kualitas udara sesuai dengan angka pada LCD. Jika udara melebihi ambang batas, maka buzzer akan hidup dengan mengeluarkan suara. Setelah melakukan pengujian sebanyak 3 sesi peningkatan kadar CO di kedua tempat meningkat ketika berada pada waktu di sesi 2 yakni siang hari.

4. Pendeteksi Nitrogen Dioksida 

Alat ini dibuat oleh Hesty Astriani (2113022009), Rahmah Widiati (2113022039), dan Chania Pitrisia (2113022046). Alat dirancang menggunakan Arduino UNO, sensor MQ-135, breadboard, LED, resistor, jumper, dan buzzer. Alat diprogram menggunakan software Arduino IDE, ketika sensor mendeteksi kualitas udara, LCD akan menampilkan keterangan terdeteksi tidaknya polusi dan nilai polusi. Buzzer akan berbunyi agak renggang ketika terdeteksi polusi 565-2259 ppm, lalu berbunyi nyaring ketika melebihi 2260 ppm dan LED akan menyala merah ketida keadaan berbahaya, menyala orange saat keadaan tidak sehat, dan menyala hijau dalam keadaan aman. Setelah dilakukan pengujian kualitas udara di kawasan Bundaran Hajimena menunjukkan nilai kualitas udara dalam indeks “Tidak Sehat” saat pagi dan siang hari serta indeks “Sangat Tidak Sehat” pada sore hari, sama halnya dengan Kawasan Bundaran Universitas Lampung.

Laporan hasil mengenai perancangan dan pengujian polusi di Bandar Lampung, dapat diakses selengkapnya melalui link di bawah ini

https://drive.google.com/drive/folders/1JITlb2HJTfunznINPXALaIdgcqg6C5te?usp=drive_link