Pada perkuliahan mata kuliah “Elektronika Dasar” yang diampu oleh Dr. Fatkhur Rahman, S.Pd., M.Pd dan Hanifah Zakiya, M.Pd mahasiswa membuat alat pelindung diri (Stun Gun). Alat ini dibuat oleh kelompok 4 yang beranggotakan :
- Astrid Mariar 2313022014
- Mia Dwi Manggarani 2313022019
- Miftahul Huda 2313022053
- Surya Jevik Riyandi 2313022055
- Adelia Melsya Pratiwi 2313022066
Alat ini dirancang dengan menggunakan beberapa alat dan bahan diantaranya : Timah, solder, baterai, bost step up 3-6v 400kv, lem tembak, protect USB Type C, saklar On Off, paralon diameter 8 inch 10 cm1. Cara membuat alat ini sangatlah sederhana akan tetapi tetap harus berhati-hati. Stun gun dibuat dengan merancang sirkuitnya secara bertahap, alat ini dibuat untuk digunakan dengan mudah, bahkan oleh orang yang tidak berpengalaman. Cukup menekan tombol untuk menghasilkan kejutan listrik. Kejutan listrik dari stun gun dapat menyebabkan kejang otot dan kebingungan sementara ke lawan, yang memungkinkan pengguna melarikan diri. Stun gun yang dirancang oleh kami dengan ukuran kecil dan portabel, sehingga mudah dibawa dan disembunyikan, misalnya di dalam tas atau saku. Dampaknya terjadi secara instan, melumpuhkan penyerang dalam beberapa detik, memberikan waktu bagi pengguna untuk melarikan diri. Tingkat keamanan yang tinggi karena kejutan listrik dari stun gun hanya bekerja saat kontak langsung, risiko mencederai orang lain atau diri sendiri secara tidak sengaja relatif rendah.
Namun alat yang kami buat juga memiliki beberapa kelemahan yaitu, untuk dapat melumpuhkan penyerang, stun gun membutuhkan kontak fisik langsung dengan tubuh penyerang, ini berarti pengguna harus berada cukup dekat dengan penyerang, yang bisa meningkatkan risiko. Efek dari stun gun hanya berlangsung sementara, biasanya beberapa detik hingga beberapa menit. Jika penyerang sangat tangguh atau termotivasi, mereka mungkin bisa pulih dan melanjutkan serangan setelah efeknya hilang. Pada beberapa individu, terutama mereka yang sangat terlatih, dalam keadaan mabuk, atau di bawah pengaruh obat-obatan, efek stun gun mungkin tidak seefektif pada orang lain. Meskipun mudah digunakan, ada risiko yang lebih tinggi jika pengguna tidak terlatih atau tidak terbiasa menggunakan alat ini, terutama dalam situasi stres tinggi. Kesalahan penggunaan dapat memberikan kesempatan bagi penyerang untuk melawan .Stun gun hanya bisa digunakan dari jarak sangat dekat, yang berbeda dengan alat lain seperti taser yang dapat digunakan dari jarak lebih jauh.