Ananda Resya Putri, mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unila, menggambarkan perjalanannya yang penuh semangat dalam mengikuti Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia (Sea-Teacher Project) di Bicol University, Filipina. Motivasinya terwujud dalam keinginan untuk mengasah keterampilan mengajar tidak hanya dalam bahasa Indonesia, tetapi juga dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Menurut Ananda, keikutsertaannya dalam program ini merupakan kesempatan emas untuk memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan mengajar, serta meraih pengalaman berharga di luar negeri. Dia mengakui bahwa proses persiapan tidaklah mudah, mulai dari mendapatkan informasi tentang program tersebut dari dosen pembimbing, persiapan administrasi perjalanan, hingga mempersiapkan diri secara mental dan materiil.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Ananda adalah berkomunikasi dalam bahasa Inggris sehari-hari, terutama karena bahasa Inggris merupakan bahasa nasional di Filipina. Namun, ia memandang tantangan ini sebagai peluang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya.
Ananda berhasil lolos seleksi program Sea-Teacher melalui serangkaian tahapan, termasuk pembuatan video pembelajaran, perangkat pembelajaran, dan wawancara dengan dosen dari luar negeri. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada pemahaman mendalam tentang materi yang diajarkan, kemampuan mengajar yang baik, serta kemahiran berbahasa Inggris yang memadai.
Saat diterima dalam program ini, Ananda merasa terkejut namun bersyukur atas kesempatan yang diberikan. Dia menyadari bahwa program Sea-Teacher tidak hanya terbuka bagi mahasiswa FKIP Unila, tetapi juga untuk umum. Dukungan dari institusi pendidikan dan pihak lainnya, seperti tiket pesawat dan uang saku, turut memudahkan persiapannya.
Selama mengikuti program Sea-Teacher, Ananda terlibat dalam berbagai kegiatan, Pada minggu pertama, Ananda terlibat dalam observasi lingkungan sekolah bersama Kepala Sekolah, mendapatkan wawasan langsung tentang kondisi sekolah tempatnya mengajar. Minggu kedua, dia terlibat dalam asistensi bersama guru fisika di Filipina, mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung metode pengajaran yang digunakan oleh guru di Filipina. Minggu ketiga menjadi momen di mana Ananda mulai mengajar di kelas 12, meskipun masih didampingi oleh guru. Ini merupakan langkah awalnya dalam menerapkan teori mengajar ke dalam praktek di lingkungan yang baru. Pada minggu keempat, Ananda tidak hanya mengajar, tetapi juga menghadapi proses evaluasi yang akan menentukan pengambilan nilai dari kinerjanya.
Selain itu, Ananda juga aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan siswa-siswi di Filipina. Salah satunya adalah perayaan Buwan Ng Wikang Pambansa 2023 (Bulan Bahasa Nasional 2023). Dia juga memiliki kesempatan untuk mengunjungi berbagai tempat wisata seperti tour Gunung Merapi, pantai, museum vulkanik, dan taman kupu-kupu.
Ananda berbagi tips berharga bagi mereka yang ingin mengikuti jejaknya, yaitu selalu bertanya dan bersosialisasi dengan orang baru, mempersiapkan diri secara matang, dan tidak pernah takut untuk gagal. Baginya, pengalaman ini bukan hanya tentang mengajar di luar negeri, tetapi juga tentang mengubah pandangan diri dan meraih potensi terbaiknya. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Ananda Resya Putri membuktikan bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Keikutsertaannya dalam Sea-Teacher Project tidak hanya memperkaya pengalaman pribadinya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menggapai impian mereka.