14 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung, Lolos Kampus Mengajar

Sebanyak 14 mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung (Unila) berhasil lolos dalam program Kampus Mengajar Angkatan ke-7 Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek). Berikut adalah daftar nama-nama mahasiswa yang mengikuti kampus mengajar: Annisa Fahturahmi, Debora Ayu Lestari Sianturi, Desti Dwi Anggayani, Rosalinda Alviali, Salsabila, Shofi Al Mutaqqof, Tiara Anraladila Nasution, Vera Yunita, Rosa Linda, Farhana, Ulfa Epriga Mahyu, Puspita Tri Wijaya, Najwa Shafa, dan Nia Mar’ayuni.

Shofi Al Mutaqqof memberikan kesan dan pesan setelah lolos kampus mengajar, “Saya Shofi Almutaqqof mahasiswa angkatan 2021 prodi pendidikan fisika, FKIP Universitas Lampung yang tergabung dalam Kampus Mengajar Batch 7. Saya ingin menyampaikan kesan dan pesan saya setelah dinyatakan lolos untuk mengikuti Kampus Mengajar. Kesannya alhamdulillah senang karena bisa memiliki kesempatan untuk mengabdi di sekolahan, harapannya saya bisa bermanfaat untuk bangsa walaupun hanya sedikit. Pesannya apa pun tantangan dan rintangan hadapilah dengan bijaksana dan yakinlah bahwa kita mampu untuk menghadapi tantangan dan rintangan tersebut. Tetap bersikap sopan dan berikanlah yang terbaik untuk ikut serta membangun kecerdasan bangsa. Semoga kita semua diberikan kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam menghadapi segala urusan.”

Selain itu, Tiara Anraladila Nasution juga memberikan kesan dan pesan, “alhamdulilah, bersyukur banget dan seneng pastinya. kampus mengajar ini bagi saya sangat bermanfaat sebagai wadah untuk bisa mengabdi disekolah yang saya tuju. Sekaligus mempraktikkan ilmu yang telah saya dapat di Program Studi Pendidikan Fisika.” Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari inisiatif Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui kegiatan di luar kelas. Mahasiswa akan ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia untuk membantu dalam proses belajar mengajar, terutama di sekolah dengan kondisi terbatas yang membutuhkan bantuan. Selain itu, pengalaman ini juga dapat mengembangkan kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan interpersonal para mahasiswa.